Teman yang Sholeh dan Bahayanya Punya Teman yang Salah - Salah memilih teman dapat menjerumuskan, bahkan menghinakan kita seumur hidup, Sungguh sangat beruntung orang yang memiliki teman yang baik. Ketika kita sedang menghadapi masa-masa kritis, maka sang teman datang memberi hiburan, memberi semangat, spirit, dan menumbuhkan harapan-harapan. Teman baik itu akan mengajak kita untuk tetap bersabar terhadap segala yang menimpa kita.
Bukankah Allah selalu menguji hamba-hamba-Nya yang berjihad di jalan-Nya?
Karenanya pilih teman yang memandang dari sisi redho Allah dan Syariat-Nya, bukan karena urusan-urusan lain yang diutamakan semisal bisnis dsb akhirnya kehidupannya mengabaikan halal dan haram serta banyak kejadian salah memilih teman pada akhirnya sang teman menggiring ke penjara dst.
Rasulullah bersabda : Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk itu bagaikan pembawa minyak kesturi dengan peniup api. Pembawa minyak kesturi, baik dia memberimu, atau engkau membeli darinya, engkau akan mendapatkan bau yang harum darinya. Sedangkan peniup api, baik ia akan membakar pakaianmu ataukah engkau akan mendapatkan bau yang busuk darinya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW berpesan kepada ummatnya artinya : "Seseorang itu akan (ikut berada) pada agama temannya. Oleh karena itu, hendaklah salah seorang di antara kamu memperhatikan siapa temannya itu". (HR Tirmidzi)
Pada saat lapang, teman baik itu juga tetap menyemangati kita untuk tetap waspada, hati-hati menghadapi segala pesona dunia. Teman baik itu akan selalu mengingatkan tentang kehidupan sederhana, peduli pada nasib sesama, dan mengingatkan pula tentang berbagai kewajiban yang harus kita tunaikan sebagai hamba-Nya. Teman yang baik pastilah menjadi patner yang cocok dalam rangka saling berwasiat tentang kebenaran, tentang kesabaran, dan saling berwasiat.
Sebelum menyesal di hari kemudian, kita tentukan sekarang kepada siapa kita berteman.
Allah Ta'ala berfirman : "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (-ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku."(QS Al-Furqaan: 27 – 29)
Ya Allah, pertemukanlah kami dengan seseorang yang hatinya selalu bersandar kepadamu, yang mencintaiMu melebihi apapun, yang baik akhlaknya, dan cinta pada keluarganya..namun sebelum kau pertemukan kami padanya, maka tuntunlah kami ya ALLAH, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, sebelum kelak memimpin pribadi yang baik, ajarilah kami cara memantaskan diri untuk seseorang yang mulia dihadapanmu, ya Allah hanya kepadamulah kami memohon dan kepadamulah kami berserah diri,
Tuntunlah kami selalu ya Allah untuk kebaikan dunia dan akherat kami
via
Bukankah Allah selalu menguji hamba-hamba-Nya yang berjihad di jalan-Nya?
Karenanya pilih teman yang memandang dari sisi redho Allah dan Syariat-Nya, bukan karena urusan-urusan lain yang diutamakan semisal bisnis dsb akhirnya kehidupannya mengabaikan halal dan haram serta banyak kejadian salah memilih teman pada akhirnya sang teman menggiring ke penjara dst.
Rasulullah bersabda : Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk itu bagaikan pembawa minyak kesturi dengan peniup api. Pembawa minyak kesturi, baik dia memberimu, atau engkau membeli darinya, engkau akan mendapatkan bau yang harum darinya. Sedangkan peniup api, baik ia akan membakar pakaianmu ataukah engkau akan mendapatkan bau yang busuk darinya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW berpesan kepada ummatnya artinya : "Seseorang itu akan (ikut berada) pada agama temannya. Oleh karena itu, hendaklah salah seorang di antara kamu memperhatikan siapa temannya itu". (HR Tirmidzi)
Pada saat lapang, teman baik itu juga tetap menyemangati kita untuk tetap waspada, hati-hati menghadapi segala pesona dunia. Teman baik itu akan selalu mengingatkan tentang kehidupan sederhana, peduli pada nasib sesama, dan mengingatkan pula tentang berbagai kewajiban yang harus kita tunaikan sebagai hamba-Nya. Teman yang baik pastilah menjadi patner yang cocok dalam rangka saling berwasiat tentang kebenaran, tentang kesabaran, dan saling berwasiat.
Sebelum menyesal di hari kemudian, kita tentukan sekarang kepada siapa kita berteman.
Allah Ta'ala berfirman : "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (-ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku."(QS Al-Furqaan: 27 – 29)
Ya Allah, pertemukanlah kami dengan seseorang yang hatinya selalu bersandar kepadamu, yang mencintaiMu melebihi apapun, yang baik akhlaknya, dan cinta pada keluarganya..namun sebelum kau pertemukan kami padanya, maka tuntunlah kami ya ALLAH, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, sebelum kelak memimpin pribadi yang baik, ajarilah kami cara memantaskan diri untuk seseorang yang mulia dihadapanmu, ya Allah hanya kepadamulah kami memohon dan kepadamulah kami berserah diri,
Tuntunlah kami selalu ya Allah untuk kebaikan dunia dan akherat kami
via
2 komentar
Teman itu memang harus dipilih-pilih #imho :)
sebenernya tergantung kita nya aja sihhhh