Friday 19 June 2020

Berikut 8 Tahapan Pemasangan Kawat Gigi yang Benar yang Wajib diketahui!

Berikut 8 Tahapan Pemasangan Kawat Gigi yang Benar yang Wajib diketahui! - Selain sehat, kondisi gigi yang bersih dan rapi tentu menjadi impian semua orang. Pasalnya, gigi yang rapi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sayangnya, tidak semua orang terlahir dengan kondisi gigi yang tertata rapi, atau mungkin karena beberapa faktor, susunan gigi menjadi berantakan.

Susunan gigi yang berantakan tak hanya menurunkan rasa percaya diri, namun juga terasa cukup mengganggu, terutama ketika mengunyah makanan. Salah satu metode yang biasanya digunakan untuk merapikan susunan gigi ini adalah dengan menggunakan behel atau kawat gigi.

Nah, jika Kamu ingin menggunakan kawat gigi, ada baiknya Kamu mengetahui dulu nih prosedur pemasangan kawat gigi, supaya Kamu lebih siap.

Tujuan Penggunaan Kawat Gigi
Penggunaan kawat gigi ditujukan untuk mengoreksi berbagai permasalahan gigi yang terkait dengan susunannya, seperti:

- Gigi yang terlalu penuh dan tidak beraturan atau tidak lurus

- Terlalu banyak gigi bagian depan atas yang tumpang tindih dengan gigi bawah, baik secara vertikal (overbite) atau horizontal (overjet)

- Gigi depan atas yang berjarak dengan bagian belakang gigi bawah ketika menggigit (underbite)

- Masalah ketidakselarasan rahang lainnya yang menyebabkan gigi tidak rata saat dalam posisi menggigit


Prosedur Pemasangan Kawat Gigi
Untuk pemasangan kawat gigi, tentu Kamu harus melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter gigi spesialis ortodonti mengenai permasalahan yang dialami dan proses penanganannya nanti. Setelah berkonsultasi, berikut ini langkah-langkah prosedur pemasangan kawat gigi yang harus Kamu tempuh:

1. Pemeriksaan oral
Pada tahapan ini, dokter akan memeriksa dan mengamati kondisi gigi, rahang, dan mulut secara keseluruhan. 

2. Melakukan rontgen
Setelah melakukan konsultasi dan pemeriksaan oral, dokter akan melakukan rontgen gigi. Jika dokter tidak menyediakan fasilitas ini, biasanya dokter akan merujuk ke fasilitas kesehatan lain yang menyediakannya.

Rontgen yang paling umum digunakan untuk memeriksa kondisi ini adalah rontgen panoramik. Rontgen ini bertujuan untuk melihat posisi dan susunan gigi. Selama melakukan rontgen, Kamu akan diminta berada dalam posisi seakan-akan sedang menggigit.

Hasil dari rontgen ini akan memperlihatkan setiap gigi yang masih berkembang di dalam rahang. Tak hanya itu, rontgen panoramik juga dapat menunjukkan ukuran, posisi, dan kondisi rahang serta gigi. Melalui hasil rontgen ini, dokter bisa menentukan tindakan penanganan apa yang tepat untuk kondisi yang dialami.

3. Membuat cetakan gigi
Setelah dilakukan pemeriksaan oral dan pengecekan rontgen, dokter akan membuat cetakan gigimu dari bahan gipsum. Bahan gipsum ini akan dimasukkan ke dalam mulut dan dokter akan memintamu untuk menggigitnya selama beberapa menit.

Bahan gipsum ini nantinya akan mengeras dan berguna bagi dokter untuk menghitung ruang pada mulut dan gigi. Selain itu, cetakan gigi ini juga dapat menjadi bahan evaluasi dari dokter, termasuk membandingkan kondisi gigi sebelum dibehel dan setelah dibehel.
4. Scaling
Mengapa harus di-scaling? Padahal tujuan Kamu ke ortodontis kan untuk memasang behel. Mungkin Kamu ingin menyanakan hal ini. Scaling atau pembersihan karang gigi merupakan tahapan sangat penting yang perlu dilakukan sebelum memasang kawat gigi. Tujuannya memastikan gigi benar-benar bersih dari plak sehingga ketika kawat gigi dipasang, plak dan karang gigi ini tidak akan menimbulkan masalah. 


5. Pencabutan atau penambalan gigi
Langkah ini tidak selalu dilakukan, tergantung ada tidaknya gigi Kamu yang berlubang dan perlu dicabut. Gigi berlubang harus ditambal dulu sebelum dilakukan pemasangan behel. Jika perlu, memang ada gigi yang dicabut untuk memberikan ruang bagi pergerakan gigi.

Jika dokter melihat kondisi ruang pada rahang masih cukup untuk gigimu bergerak, maka tidak diperlukan pencabutan. Begitu pula dengan penambalan. Jika tidak ada gigi yang berlubang, maka dokter akan melewatkan tahapan ini.

6. Pemasangan kawat gigi
Setelah semua prosedur di atas dilakukan, kini saatnya dokter memasang kawat gigi. Selama pemasangan kawat gigi, dokter harus memastikan agar gigi berada dalam keadaan kering. Ini agar bracket yang nantinya akan ditempel menggunakan lem khusus dapat merekat dengan sempurna.

Untuk menjaga gigi tetap kering, biasanya dokter akan menyelipkan beberapa gumpalan kapas di area-area mulut, seperti di bagian bawah lidah dan dinding-dinding mulut.

Setelah dipastikan gigi sudah kering dan bersih, dokter akan menempelkan bracket yang berfungsi sebagai 'jangkar' bagi kawat gigi. Bracket dipasang satu persatu pada gigi menggunakan lem khusus. Setelah itu, bagian gigi yang sudah ditempeli bracket akan disinari cahaya berkekuatan tinggi agar lem menjadi keras sehingga bracket nantinya tidak mudah lepas.

Sesudah bracket terpasang semua, dokter akan menempatkan kawat yang terbuat dari bahan aluminium ini ke bracket. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam, tergantung pada tingkat keparahan kondisi gigi.

Setelah kawat gigi dipasang, mungkin Kamu akan merasa tidak nyaman dan nyeri, terlebih sekitar 4-6 jam pertama setelah pemasangan. Nyeri ini biasanya bisa bertahan 3-5 hari. Jika Kamu merasa sangat tidak nyaman dengan nyeri yang timbul, konsultasikan pada dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan penggunaan obat pereda nyeri untuk mengurangi gejala yang timbul.

Untuk mengurangi nyeri, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan keras karena bisa memperparah rasa nyeri ketika Kamu menggigit atau mengunyahnya.

7. Melakukan kontrol rutin minimal 1 bulan sekali
Setelah kawat gigi terpasang, tahapan penting selanjutnya adalah melakukan kontrol rutin minimal setiap 1 bulan sekali. Kontrol rutin dilakukan untuk memastikan apakah kawat gigi yang terpasang sudah bekerja seperti yang direncanakan.

Pasalnya, seiring berjalannya waktu, kawat gigi bisa menjadi longgar sehingga tidak akan memiliki kekuatan yang cukup untuk mengubah posisi gigi. Selama kontrol, biasanya dokter akan melihat perkembangan gigi dan juga mengencangkan kembali kawat gigi.

8. Pelepasan kawat gigi
Jangka waktu penggunaan kawat gigi berbeda-beda, tergantung tujuan dan target masing-masing pasien dan dokter, seperti sudah dibicarakan di awal prosedur. Biasanya, setelah dokter memastikan terapi ini sudah selesai dan gigi sudah rapi, kawat gigi akan dilepas. Sisa lem yang menempel pada gigi akan dibersihkan.

Setelah pelepasan, Kamu masih diharuskan menggunakan alat yang disebut sebagai "retainer". Retainer digunakan di dalam mulut pada gigi seperti layaknya behel, namun bisa dilepas pasang. Tujuan penggunaan retainer ini adalah untuk mencegah gigi kembali ke posisi semula. Retainer harus digunakan setidaknya selama 6 bulan.

Nah, itulah sekilas mengenai tahapan pemasangan kawat gigi yang benar dan dilakukan oleh profesional. Jangan sembarangan memilih klinik gigi ya Geng! Pastikan Kamu melakukan pemasangan kawat gigi ini pada dokter gigi spesialis ortodonti yang kompeten agar tidak menyesal di belakang.

MasBhotol

Adalah Sebuah Blog Personal Berisi Berbagi Jenis Artikel dan Bermacam Kategori.

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top