Mengenai rasa, mungkin agak susah menyatukan persepsi semua orang yang mempunyai buah pikiran sendiri-sendiri akan rasa yang dirasakannya. Rasa adalah selera, selera mempunyai kualitas dan kualitas akan menciptakan sebuah gengsi.
Pertanyaan Pertama : Janda atau Perawan ?
Rasa janda tidak jauh berbeda dengan rasa perawan, hanya beda di Diameter saja. Perawan mempengaruhi rasa gengsi seorang lelaki yang menikahinya. Baiklah, izinkanlah saya untuk mengungkap masalah janda dan perawan melalui rasa-nya:
Janda adalah sebutan bagi wanita yang sudah pernah menikah, lalu ditinggal atau bercerai dengan suaminya. Sungguh ini tidak ada hubungannya dengan masalah gengsi, maksudnya begini : seorang lelaki yang menikahi seorang perempuan janda karena cinta kasih yang tulus, pastinya itu dilakukannya tampa sebuah paksaan.
Dan itu tentunya tidak menurunkan martabat si pria dimasyarakat. Dan saya yakin rasa yang didapat pasti akan membangkitkan kepercayaan diri dari seorang pria tersebut, karena dia mendapatkan seorang wanita (istri) yang tentunya lebih berpengalaman di bidang perkawinan.
Kita lihat kisah Baginda nabi yang memilih perempuan janda diawal pernikahannya. Hmmm… salam dan sholawat bagi beliau manusia yang dicintai Tuhan-Nya.
Lalu bagaimana dengan rasa perawan ?
Saya pikir sama saja, yah beda-beda tipis dehh. Lalu pertanyaan berikutnya, mengapa temanku sangat bergensi memilih perawan dari pada janda ??. Jawabannya : Itulah rasa, rasa adalah selera, selera mempunyai kualitas dan kualitas akan menciptakan sebuah gengsi.
Tapi tunggu kawan kita belum selesai. Menurut penuturan teman saya diatas, gengsi itu muncul karena dia berpandangan bahwa perempuan yang tidak perawan itu terjadi karena hubungan badan dengan lawan jenis. Itu tidak benar, seperti yang kita ketahui bersama, keperawanan bisa hilang tampa mesti berhubungan badan. Akibat sebuah kecelakaan atau sakit, itu juga bisa membuat hilangnya sebuah keperawanan .
Pertanyaan Kedua : Lalu siapa yang akan menikahi seorang janda bila semua orang menginginkan perawan
Seperti pada tulisan saya diawal Syukurilah wajah jelekmu itu. Sungguh tidaklah adil jika Tuhan tidak mempersiapkan jodoh untukmu.
Santai saja, pasti aka ada pangeran yang akan menjemputmu dengan kuda putih. Ayat itu akan menjadi jawaban bagimu, bahwa tidaklah selamanya lelaki yang ganteng akan mendapatkan perempuan yang cantik atau sebaliknya.
Dan merupakan suatu jawaban yang baru dari fakta-fakta mengapa Tuhan menjadikannya ibu-ibu itu sebagai seorang Janda, yang sekiranya dianggap kurang baik oleh kenyataan, karena Tuhan juga telah kadung menciptakan lelaki-lelaki , yang sekiranya dianggap kurang baik oleh keadaan. Di suatu tempat tertentu.
So, tidak adil jika kita beranggapan perempuan yang tidak perawan dengan menyebutnya sebagai perempuan yang tidak benar.