Bersama dengan profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, Moore membuat literature mengenai kedua hal tersebut dalam Bahasa Inggris sehingga menjadi buku paling popular yang kemudian dijadikan buku kedokteran pegangan di seluruh dunia oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia. Sekelompok mahasiswa yang menunjukkan ayat Al Qura mengenai Penciptaan Manusia membuat Moore menyatakan :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”
“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
Ayat Al Quran yang membuat takjub para ilmuwan ini berbunyi :
“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun: 13-14]
Hal ini dikatakan sebagai sebuah keajaiban yang muncul sebelum para ilmuwan sempat mmebuktikan kebenarannya secara ilmiah. Jadi, tidak ada salahnya jika kita membuktikan kebenaran secara ilmiah sekaligus meyakini sesuatu yang memang datang secara alamiah dari sisi religius bukan? Di mana pun ilmu pengetahuan dan wawasan berada, di situlah kita bisa banyak belajar.
via lintas.me