Sebuah perusahaan jasa di China melatih para pria untuk memberikan pemijatan payudara pada ibu menyusui agar bisa meningkatkan produksi ASI. Alih-alih dibanjiri banyak pelanggan, profesi pria yang menjadi pemijat payudara ini malah menjadi kontroversial.
Seperti dirilis Shanghaidaily, Kamis (29/9/2011), Xia Juni, CEO perusahaan jasa tersebut mengaku telah menghabiskan waktu tiga bulan untuk mengikuti kelas agar ia mendapat kualifikasi resmi sebagai tutor pemijat payudara. Dia berniat akan mengeluarkan sertifikat dari China Employment Training Technical Instruction Center.
Setelah mendapat sertifikat itu, Xia mengatakan akan melatih karyawan-karyawannya untuk dapat memijat payudara ibu dengan cara yang ilmiah, baik untuk karyawan perempuan maupun laki-laki. Ia juga akan membantu karyawannya mendapatkan kualifikasi resmi sebagai pemijat payudara profesional.
Xia berdalih banyak pemijat payudara yang tidak memiliki kualifikasi. Disisi lain saat ini para ibu muda lebih tertarik untuk menyusui sendiri bayinya sehingga perlu mempelajari teknik yang benar untuk menyusui, karena susu formula di pasaran banyak mengandung zat-zat terlarang seperti melamin yang menyebabkan ratusan ribu bayi jatuh sakit.
Bagaimana masyarakat menyikapinya?
Para dokter di rumah sakit besar kota Shanghai mengatakan layanan ini sama sekali tidak diperlukan. Dokter Hou yang bekerja di rumah sakit anak dan bersalin ternama di kota Shanghai mengatakan ibu-ibu muda sebenarnya dapat meningkatkan sendiri produksi ASI hanya dengan menyusui bayi mereka dengan rentang waktu tertentu.
Sementara para warga juga mengatakan tidak akan ada perempuan atau suaminya yang mengijinkan seorang pria aneh memijat payudaranya jika mereka dapat menyewa seorang pemijat perempuan.
"Sulit dipercaya, apakah seorang suami akan menizinkan orang lain memijat payudara istrinya? Saya lebih suka mempelajari caranya dan melakukannya sendiri," kata Xu Boshi, ibu muda berusia 24 tahun.
Masyarakat juga menyatakan keraguan tentang keterampilan yang diklaim profesional dan ilmiah atas pijat payudara tersebut. Alasannya karena kursus pelatihannya hanya membutuhkan waktu 10 sampai 18 hari.
Xia mengatakan bahwa masa depan pemijat payudara laki-laki tergantung pada toleransi masyarakat. Jika membandingkan pergi ke ginekolog dan dokter kandungan pria, maka layanan ini ini menurutnya lebih murah karena hanya menarik tarif 300 yuan (US$ 46) hingga 500 yuan per jam atau setara Rp 421.980-703.300.
Seperti dirilis Shanghaidaily, Kamis (29/9/2011), Xia Juni, CEO perusahaan jasa tersebut mengaku telah menghabiskan waktu tiga bulan untuk mengikuti kelas agar ia mendapat kualifikasi resmi sebagai tutor pemijat payudara. Dia berniat akan mengeluarkan sertifikat dari China Employment Training Technical Instruction Center.
Setelah mendapat sertifikat itu, Xia mengatakan akan melatih karyawan-karyawannya untuk dapat memijat payudara ibu dengan cara yang ilmiah, baik untuk karyawan perempuan maupun laki-laki. Ia juga akan membantu karyawannya mendapatkan kualifikasi resmi sebagai pemijat payudara profesional.
Xia berdalih banyak pemijat payudara yang tidak memiliki kualifikasi. Disisi lain saat ini para ibu muda lebih tertarik untuk menyusui sendiri bayinya sehingga perlu mempelajari teknik yang benar untuk menyusui, karena susu formula di pasaran banyak mengandung zat-zat terlarang seperti melamin yang menyebabkan ratusan ribu bayi jatuh sakit.
Bagaimana masyarakat menyikapinya?
Para dokter di rumah sakit besar kota Shanghai mengatakan layanan ini sama sekali tidak diperlukan. Dokter Hou yang bekerja di rumah sakit anak dan bersalin ternama di kota Shanghai mengatakan ibu-ibu muda sebenarnya dapat meningkatkan sendiri produksi ASI hanya dengan menyusui bayi mereka dengan rentang waktu tertentu.
Sementara para warga juga mengatakan tidak akan ada perempuan atau suaminya yang mengijinkan seorang pria aneh memijat payudaranya jika mereka dapat menyewa seorang pemijat perempuan.
"Sulit dipercaya, apakah seorang suami akan menizinkan orang lain memijat payudara istrinya? Saya lebih suka mempelajari caranya dan melakukannya sendiri," kata Xu Boshi, ibu muda berusia 24 tahun.
Masyarakat juga menyatakan keraguan tentang keterampilan yang diklaim profesional dan ilmiah atas pijat payudara tersebut. Alasannya karena kursus pelatihannya hanya membutuhkan waktu 10 sampai 18 hari.
Xia mengatakan bahwa masa depan pemijat payudara laki-laki tergantung pada toleransi masyarakat. Jika membandingkan pergi ke ginekolog dan dokter kandungan pria, maka layanan ini ini menurutnya lebih murah karena hanya menarik tarif 300 yuan (US$ 46) hingga 500 yuan per jam atau setara Rp 421.980-703.300.
( Sumber : detikHealth )