Saturday, 24 September 2011

Indonesia, Pasar Baru Panggung Musik Dunia

Indonesia kini menjadi pasar pertunjukkan musik global. Hasrat publik untuk menonton band nge-top di dunia kini tertampung. Tak peduli harga tiket, setiap panggung grup musik dunia papan atas pasti sesak penonton.

Saat Linkin Park mengumumkan akan menggelar konser di Indonesia, September tahun ini, misalnya. Para penggemarnya di Tanah Air sibuk mencari informasi lokasi dan harga tiket. Tiket kelas VVIP dan Festival konser band yang terkenal dengan hits ‘In The End’ ini pun ludes satu pekan sebelum pertunjukan.

Padahal harga tiket tergolong mahal, Rp550 ribu- Rp4 juta. Tapi itu tak menjadi masalah bagi para penggemar Linkin Park yang didominasi anak muda. Malam itu, mereka ikut larut bernyanyi bersama dengan sang vokalis, Chester Bennington.

Antusiasme semacam itu kini tak asing lagi pada setiap pertunjukkan musik para musisi dari luar negeri. Saat ini, Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan untuk industri musik mancanegera.

Tengok saja konser The Cranberries dalam ajang Java Rockin'land (JRL) 2011 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta, pada Juli lalu. Puluhan ribu orang rela berdesak-desakan demi menyaksikan penampilan band yang terkenal dengan lagu 'Zombie' ini.

Para grup musik dunia itu kini makin rajin ke Indonesia. Sejak awal 2011, Indonesia sudah kedatangan musisi dari luar negeri. Diawali konser penyanyi R & B asal Amerika Serikat, Ne-Yo pada 22 Januari. Kemudian disusul konser Janet Jackson pada 9 Februari dan bandheavy metal yang legendaris, Iron Maiden pada 17 Februari.

Di bulan Maret, masyarakat Indonesia melampiaskan kerinduannya mendengarkan lagu-lagu jazz dengan menyaksikan secara langsung penampilan George Benson dan Nat King Cole dalam ajang Java Jazz.

Sementara itu penyanyi sensasional, Justin Bieber tak ketinggalan mampir ke Indonesia. Bieber menggelar konser di Sentul, Bogor pada 23 April lalu. Sebanyak 10.500 tiket konser pelantun ‘Baby’ itu ludes terjual lewat sistem online. Padahal harga tiket Bieber boleh dibilang mahal. Tiket berkisar Rp500 ribu-Rp1,6 juta.

Satu pekan kemudian Indonesia kembali kedatangan musisi asal Amerika Serikat. Kali ini band asal Los Angeles, Maroon 5 yang menggelar konser di Istora Senayan pada tanggal 27 April.

Di bulan Juni, diva asal Australia, Kylie Minogue menggelar sebuah konser dengan konsep spektakuler. Konser yang bertajuk ‘The Show Girl Returns - Kylie Minogue Aphrodite Tour 2011’ tersebut disebut-sebut sebagai konser paling megah di Tanah Air, pada tahun ini.

Demi menghadirkan pertunjukan yang spektakuler, Kylie membawa 200 potong kostum mewah dan 100 pasang sepatu, yang terbuat dari jutaan kristal diamante. Selain itu, penyanyi yang berduet dengan Taio Cruz dalam lagu 'Higher' tersebut juga membawa enam personel band, 12 penari, patung pegasus dari emas setinggi 4,3 meter, kereta kuda emas, lima layar, serta sebuah tangga bergerak.

Di bulan Juli, atau tepatnya dalam pertunjukan musik Java Rockin'land, Indonesia kedatangan setidaknya empat band mancanegara, yakni The Cranberries, Neon Trees, Thirty Seconds to Mars, dan Good Charlotte. Pada bulan yang sama, penyanyi asal AS, Duncan Sheik juga menggelar konser di dua kota besar Tanah Air, yaitu Jakarta dan Bandung.

Di sisi lain, musisi asal Asia juga tak ketinggalan menggelar konser di Indonesia. Seiring demam k-pop yang melanda kawasan Asia, musisi dari Korea Selatan pun berbondong-bondong datang ke Tanah Air pada tahun ini. Sebut saja 2AM, 2PM, Miss A, dan Super Junior.

Hingga awal tahun depan, setidaknya ada sepuluh musisi mancanegara yang siap antre konser di Indonesia. Mereka di antaranya Rick Price, David Foster, Mr. Big, The Script, Sade, Richard Marx, Elton John, Rod Stewart, CN Blue, dan 2 PM.

Meski konser Mr.Big baru akan digelar akhir tahun ini, namun tiket band tersebut sudah terjual hampir 60 persen dalam waktu satu bulan.

“Penggemar Mr. Big di Indonesia cukup besar, dan di Jakarta sudah pernah manggung. Jadi kita mencoba memperlebar perform-nya untuk penggemar di Medan, Makassar dan Surabaya,” kata Pimpinan Marketing PT. Dima Indonesia, Herman Sulina.


Bisnis menjanjikan
Tingginya animo masyarakat Indonesia atas musisi dari luar negeri ini terbaca oleh promotor pendatang baru, PT Prima Java Kreasi, atau lebih dikenal sebagai Big Daddy. Tak tanggung-tanggung, mereka telah mendapatkan kontrak senilai US$7 atau setara dengan Rp63,2 miliar (US$1 = Rp9.040) untuk pelaksanaan delapan konser hingga 2012 mendatang.

Untuk menggelar konser Linkin Park kemarin, misalnya, Big Daddy rela merogoh US$ 4 juta atau setara dengan Rp36,16 miliar. Uang sebesar itu, ujar Sekretaris PT Prima Java Kreasi, Hanny Marpaung, di antaranya digunakan untuk membeli seperangkat sound systemberkualitas terbaik dari Kanada.

Tingginya pertumbuhan bisnis pertunjukan ini dirasakan Presiden Direktur Prima Java Kreasi, Michael Rusli. Demi mengimbangi tingginya pertumbuhan bisnis pertunjukan itu, perusahaannya terus melakukan ekspansi dan investasi di bidang infrastruktur. Salah satunya dengan melakukan penambahan modal.

"Sumber dana yang paling sesuai saat ini adalah melalui pasar modal. Untuk itu kami saat ini berencana melakukan IPO yang kami harapkan dapat terlaksana di akhir tahun 2011 dengan target dana yang diperoleh sekitar Rp300 miliar," ungkap Michael.

Biaya yang cukup besar juga harus dikeluarkan promotor Indika Production untuk mendatangkan rapper papan atas AS, 50 Cent. Kabarnya, promotor harus mengeluarkan biaya hingga Rp1 miliar untuk mendatangkan pelantun ‘In Da Club’ ini.

"Ya, sekitar angka itulah, malah bisa lebih. Karena dia saat ini bukan hanya sebagai penyanyi, dia kan sudah main film. Makanya kami tidak mudah waktu melobinya. Kami berharap konser nanti bisa sesuai harapan," kata Marcia Rahardjo dari Indika Production.
( Sumber : VIVAnews )

MasBhotol

Adalah Sebuah Blog Personal Berisi Berbagi Jenis Artikel dan Bermacam Kategori.

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top