Angkutan umum yang nyaman di Ibukota masih jauh panggang dari api. Aneka kejahatan mengintai, mulai pencopetan, hipnosis, pemerkosaan hingga pembunuhan.
Berikut beberapa kasus kejahatan di angkot yang terjadi selama 2011:
1 Januari
Karyawati PT Pos Indonesia, EF (40) dirampok di angkot D-04 jurusan Depok-Kukusan. Dia dibuang di Kampung Rawabelong, Tambun, Bekasi, sekitar pukul 02.00 WIB. 18 Januari, dua dari 5 pelaku ditangkap di Sukmajaya, Depok.
Dari keterangan dua tersangka diketahui bahwa pada (31/12/2010), EF menumpangi angkot D-04 jurusan Depok-Kukusan. Saat itu, EF hendak menuju ke kantornya yang terletak di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.
Di dalam angkot sudah ada 5 orang yang ternyata satu komplotan. Pelaku menodong EF dan membawanya ke ATM. Di ATM, pelaku menguras uang tabungan EF sebesar Rp 15 juta. Setelah itu, pelaku membuang EF.
10 Januari
Kasus pembacokan di dalam angkutan umum T11 jurusan Cililitan-Mekarsari terjadi. Dua kuli bangunan, Toyo dan Sukirman, mengalami luka bacok oleh enam orang kawanan perampok.
Ceritanya, saat angkot berada di pertigaan Cibubur, Jakarta Timur sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku mulai melakukan aksinya. Para pelaku mengambil dompet korban. Karena ada perlawanan, kedua korban dibacok di bagian muka dan kepala.
3 April
Karyawati Kemenkes, WA (32) menjadi korban kejahatan hipnosis di angkot 07 jurusan Terminal Depok – Pitara. Seorang penumpang berpura-pura epilepsinya kambuh. WA kehilangan dompet berisi ATM BNI, kartu kredit BNI, dan HP. Pelaku membobol kartu-kartu itu sebanyak Rp 15 juta.
16 Agustus
Mahasiswi Binus, Livia, hilang. Tanggal 16 Agustus, mayat Livia ditemukan di Cisauk, Tangerang. Tanggal 30 Agustus siang, pelaku dibekuk. Kejahatan bermula saat Livia naik Mikrolet M 24 jurusan Slipi-Binus-Kebon Jeruk dari depan kampusnya. Di dalam mikrolet, sudah ada 3 orang pria dan sopir. Ternyata sopir dan 3 pria tersebut adalah komplotan.
Setelah masuk ke mikrolet, para pelaku merebut tas Livia yang berisi dompet dan benda-benda berharga. Karena berontak, Livia dicekik hingga tewas. Sebelum membuang jenazah Livia, 4 pria ini melampiaskan nafsu bejatnya dengan menggagahi mayat korban. Jenazah korban lalu dibuang ke parit sedalam 2 meter di Cisauk.
1 September
RS (28), seorang karyawati, menunggu angkutan umum yang mengarah ke Pasar Rebo di perempatan Cilandak (Jl Ampera), Jaksel, sekitar pukul 23.00 WIB. Dia kemudian naik angkot D-02 rute Ciputat-Pondok Labu setelah mengetahui ada penumpang lainnya. Ternyata sopir dan penumpang komplotan bandit. RS diperkosa dan 2 HP-nya dirampas.
Tanggal 13 September, dia berhasil menemukan Yogi, sopir pemerkosanya di perempatan Lebakbulus setelah 12 hari 'mengintai'. Tiga pelaku lainnya diburu.
Berikut beberapa kasus kejahatan di angkot yang terjadi selama 2011:
1 Januari
Karyawati PT Pos Indonesia, EF (40) dirampok di angkot D-04 jurusan Depok-Kukusan. Dia dibuang di Kampung Rawabelong, Tambun, Bekasi, sekitar pukul 02.00 WIB. 18 Januari, dua dari 5 pelaku ditangkap di Sukmajaya, Depok.
Dari keterangan dua tersangka diketahui bahwa pada (31/12/2010), EF menumpangi angkot D-04 jurusan Depok-Kukusan. Saat itu, EF hendak menuju ke kantornya yang terletak di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.
Di dalam angkot sudah ada 5 orang yang ternyata satu komplotan. Pelaku menodong EF dan membawanya ke ATM. Di ATM, pelaku menguras uang tabungan EF sebesar Rp 15 juta. Setelah itu, pelaku membuang EF.
10 Januari
Kasus pembacokan di dalam angkutan umum T11 jurusan Cililitan-Mekarsari terjadi. Dua kuli bangunan, Toyo dan Sukirman, mengalami luka bacok oleh enam orang kawanan perampok.
Ceritanya, saat angkot berada di pertigaan Cibubur, Jakarta Timur sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku mulai melakukan aksinya. Para pelaku mengambil dompet korban. Karena ada perlawanan, kedua korban dibacok di bagian muka dan kepala.
3 April
Karyawati Kemenkes, WA (32) menjadi korban kejahatan hipnosis di angkot 07 jurusan Terminal Depok – Pitara. Seorang penumpang berpura-pura epilepsinya kambuh. WA kehilangan dompet berisi ATM BNI, kartu kredit BNI, dan HP. Pelaku membobol kartu-kartu itu sebanyak Rp 15 juta.
16 Agustus
Mahasiswi Binus, Livia, hilang. Tanggal 16 Agustus, mayat Livia ditemukan di Cisauk, Tangerang. Tanggal 30 Agustus siang, pelaku dibekuk. Kejahatan bermula saat Livia naik Mikrolet M 24 jurusan Slipi-Binus-Kebon Jeruk dari depan kampusnya. Di dalam mikrolet, sudah ada 3 orang pria dan sopir. Ternyata sopir dan 3 pria tersebut adalah komplotan.
Setelah masuk ke mikrolet, para pelaku merebut tas Livia yang berisi dompet dan benda-benda berharga. Karena berontak, Livia dicekik hingga tewas. Sebelum membuang jenazah Livia, 4 pria ini melampiaskan nafsu bejatnya dengan menggagahi mayat korban. Jenazah korban lalu dibuang ke parit sedalam 2 meter di Cisauk.
1 September
RS (28), seorang karyawati, menunggu angkutan umum yang mengarah ke Pasar Rebo di perempatan Cilandak (Jl Ampera), Jaksel, sekitar pukul 23.00 WIB. Dia kemudian naik angkot D-02 rute Ciputat-Pondok Labu setelah mengetahui ada penumpang lainnya. Ternyata sopir dan penumpang komplotan bandit. RS diperkosa dan 2 HP-nya dirampas.
Tanggal 13 September, dia berhasil menemukan Yogi, sopir pemerkosanya di perempatan Lebakbulus setelah 12 hari 'mengintai'. Tiga pelaku lainnya diburu.