Sebuah klub perempuan panggilan Australia, menawarkan keperawanan seorang gadis remaja senilai 15 ribu dollar Australia atau sekitar Rp 136 juta. Demikian dilansir The Daily Telegraph , Rabu (9/11/2011).
Sebuah investigasi yang dilakukan lembaga konsultan bisnis seks,Brothel Busters, menemukan data bahwa MyOutCall Australia menawarkan keperawanan seorang pelajar asal China berumur 19 tahun dengan nilai Rp 136 juta.
Brothel Busters juga menemukan fakta, klub itu ingin dibayar dimuka sebesar 2.000 dollar Australia (Rp 18 juta) sebagai uang muka untuk mendapatkan layanan sang gadis yang disebut kuliah di Sydney University.
Seorang manajer di MyOutCall dan menyebut dirinya Duncan mengatakan bahwa ini tawaran yang tulus. "Ini sesuatu hal yang biasa di Sydney," sembari menyatakan sudah ada dua peminat yang menginginkan keperawanan gadis itu.
Mengetahui itu, juru bicara Family Association sekaligus kepala peneliti, Tim Cannon,menyatakan jika ini mengembalikan manusia ke zaman perbudakan. "Ini jelas merusak masyarakat dan juga masalah kemanusiaan," katanya.
Sebuah investigasi yang dilakukan lembaga konsultan bisnis seks,Brothel Busters, menemukan data bahwa MyOutCall Australia menawarkan keperawanan seorang pelajar asal China berumur 19 tahun dengan nilai Rp 136 juta.
Brothel Busters juga menemukan fakta, klub itu ingin dibayar dimuka sebesar 2.000 dollar Australia (Rp 18 juta) sebagai uang muka untuk mendapatkan layanan sang gadis yang disebut kuliah di Sydney University.
Seorang manajer di MyOutCall dan menyebut dirinya Duncan mengatakan bahwa ini tawaran yang tulus. "Ini sesuatu hal yang biasa di Sydney," sembari menyatakan sudah ada dua peminat yang menginginkan keperawanan gadis itu.
Mengetahui itu, juru bicara Family Association sekaligus kepala peneliti, Tim Cannon,menyatakan jika ini mengembalikan manusia ke zaman perbudakan. "Ini jelas merusak masyarakat dan juga masalah kemanusiaan," katanya.
( Sumber : TribunNews )