Pasangan majikan asal Malaysia mendapatkan penghargaan F&N Outdo Yourself Award (OYA), karena mengizinkan pembantunya, tenaga kerja wanita asal Indonesia kuliah, bahkan meraih gelar sarjana.
Pasangan Tan Choo Tang (56) dan istrinya, Wee Phooi Kuan (47) mengatakan, mereka memutuskan untuk mengizinkan pembantunya, Sarmini Muhyadi (28) melanjutkan studinya, untuk membantu meningkatkan kehidupannya. Sarmini yang asal Banyumas, Jawa Tengah lulus dari Open University Malaysia semacam universitas terbuka.
Kerja keras terbayar, saat Sarmini diwisuda dan menerima ijazah Juni lalu. Kini ia tak lagi menjadi TKW, namun bekerja di sebuah perusahaan swasta, memegang jabatan penting. Dana yang dikeluarkan untuk membiayai kuliah Sarmini hingga lulus sebesar 5.000 ringgit atau sekitar Rp14,4 juta. Majikan baik hati itu juga ikut menanggungnya.
Menurut Tan Choo Tang, ia dan istrinya dari awal yakin, Sarmini memiliki potensi untuk maju. "Dia seorang pekerja keras," kata dia, seperti dimuat The Star, Kamis 15 September 2011. "Kami mendukungnya selama empat tahun, agar jangan sampai dia menyerah."
Sarmini hanya kuliah pada hari Minggu, setiap dua minggu sekali. Setiap hari dia bekerja dan baru pada setelah pukul 21.00 dia belajar untuk keperluan kuliahnya dan pagi hari setelah mengantar anak majikan ke sekolah
Pasangan mulia ini adalah satu dari tujuh penerima penghargaan. Penerima yang lain, Jonathan Jobal (14) patut dipuji karena aksinya yang berani, menyelamatkan sepupunya dari kebakaran.
Di tengah kisah tragis pekerja migran asal Indonesia di luar negeri, kisah sukses Sarmini, menjadi sarjana di negeri jiran bagai angin sejuk.
Pasangan Tan Choo Tang (56) dan istrinya, Wee Phooi Kuan (47) mengatakan, mereka memutuskan untuk mengizinkan pembantunya, Sarmini Muhyadi (28) melanjutkan studinya, untuk membantu meningkatkan kehidupannya. Sarmini yang asal Banyumas, Jawa Tengah lulus dari Open University Malaysia semacam universitas terbuka.
Kerja keras terbayar, saat Sarmini diwisuda dan menerima ijazah Juni lalu. Kini ia tak lagi menjadi TKW, namun bekerja di sebuah perusahaan swasta, memegang jabatan penting. Dana yang dikeluarkan untuk membiayai kuliah Sarmini hingga lulus sebesar 5.000 ringgit atau sekitar Rp14,4 juta. Majikan baik hati itu juga ikut menanggungnya.
Menurut Tan Choo Tang, ia dan istrinya dari awal yakin, Sarmini memiliki potensi untuk maju. "Dia seorang pekerja keras," kata dia, seperti dimuat The Star, Kamis 15 September 2011. "Kami mendukungnya selama empat tahun, agar jangan sampai dia menyerah."
Sarmini hanya kuliah pada hari Minggu, setiap dua minggu sekali. Setiap hari dia bekerja dan baru pada setelah pukul 21.00 dia belajar untuk keperluan kuliahnya dan pagi hari setelah mengantar anak majikan ke sekolah
Pasangan mulia ini adalah satu dari tujuh penerima penghargaan. Penerima yang lain, Jonathan Jobal (14) patut dipuji karena aksinya yang berani, menyelamatkan sepupunya dari kebakaran.
Di tengah kisah tragis pekerja migran asal Indonesia di luar negeri, kisah sukses Sarmini, menjadi sarjana di negeri jiran bagai angin sejuk.
( Sumber : VIVAnews )